Routing OSPF
Routing merupakan
proses mengirim data dari satu network ke network lain. Dengan dynamic routing
maka mekanisme routing dilakukan secara dinamis dengan menentukan jarak
terpendek secara cepat dan akurat antara peralatan pengirim dan penerima. Open
Shortest Path First (OSPF) merupakan salah satu protokol dynamic routing yang
menggunakan algoritma link-state untuk membangun dan menghitung jalur terpendek
ke semua tujuan yang diketahui. OSPF mendistribusikan informasi routing antara
router-router autonomous system (AS). OSPF memiliki titik berat pada kinerja
processor, kebutuhan memori dan konsumsi bandwidth. Oleh karena itu perlu
mengoptimalkan kinerja protokol routing OSPF terutama masalah pengaruh bandwith
dengan menentukan model dan area jaringan routing OSPF.
OSPF bekerja berdasarkan
algoritma Shortest Path First yang
dikembangkan berdasarkan algoritma Dijkstra. Sebagai Interior Gateway protocol (IGP). Interior Gateway protocol atau Interior Routing Protokol dikembangkan untuk menghubungkan router-router dibawah kendali administrator jaringan (Sofana, 2008).
OSPF mendistribusikan informasi routing-nya
di dalam router-router yang tergabung ke dalam suatu
AS. AS adalah jaringan yang dikelola oleh administrator setempat. OSPF
menggunakan protokol routing
link-state, didesain untuk bekerja dengan sangat efisien dalam proses
pengiriman update informasi rute. OSPF merupakan protokol alternatif untuk
menutupi kelemahan RIP. OSPF juga merupakan protokol routing yang menggunakan prinsip multipath (multi path protokol)
dapat mempelajari berbagai rute dan memilih lebih dari satu rute ke host
tujuan.
OSPF digunakan bersamaan dengan IP, maksudnya paket OSPF dikirim
bersamaan dengan header paket
data IP. Setiap router OSPF
mempunyai database yang identik
yang menggambarkan topologi suatu Autonomous System yang disebut dengan Link State
database (Topological database). Dari database ini, perhitungan Shortest
Path First dilakukan untuk membentuk Routing
Table. Perhitungan ulang terhadap Shortest Path First dilakukan apabila
terjadi perubahan pada topologi jaringan. OSPF memungkinkan beberapa jaringan
untuk dikelompokkan bersama. Pengelompokkan seperti ini dinamakan dengan area
dan topologinya tersembunyi dari seluruh AS. Informasi yang tersembunyi ini
memungkinkan penurunan traffic routing.
Dengan menggunakan konsep area sistem penyebaran informasinya menjadi lebih
teratur dan tersegmentasi. Dengan adanya distribusi routing yang teratur, maka penggunaan bandwidth akan lebih
efisien, lebih cepat mencapai konvergensi, dan lebih presisi dalam menentukan
rute terbaik dalam mengirim paket (Syafrizal, 2008).
Referensi:
Syafrizal, M. 2005. Pengantar
Jaringan Komputer. Yogyakarta. Andi Publisher: Yogyakarta
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=20&cad=rja&ved=0CGMQFjAJOAo&url=http%3A%2F%2Fwww.journal.unipdu.ac.id%2Findex.php%2Fteknologi%2Farticle%2Fdownload%2F56%2F48&ei=it5mUbuxHY_yrQfx7oGABQ&usg=AFQjCNE0fnUaG7Qzv9L2QQ1aUqmxRvISsg&bvm=bv.45107431,d.bmk