Pada suatu jaringan berskala besar atau jaringan kelas
enterprise yang terdiri dari banyak lokasi yang tersebar secara remote, maka
komunikasi antar site harus dilakukan dengan manajemen protokol routing. Baik
routing statis maupung routing dinamis dapat diterapkan pada jaringan tersebut
dan didisain sedemikian rupa sehingga menjadi efisien.
Routing statis adalah suatu mekanisme routing yang dilakukan
secara manual dengan membuat tabel routing pada setiap perangkat router yang
ada. Sedangkan routing dinamis adalah mekanisme routing dimana pertukaran tabel
routing antar router yang terdapat pada jaringan dilakukan secara dinamis.
Pada jaringan skala kecil yang terdiri hanya dua atau tiga
router saja, kita lebih umum menggunakan routing statis. Routing statis harus
dikonfigurasi secara manual dan dipelihara secara manual juga karena tidak
dapat melakukan pertukaran informasi tabel routing secara dinamis dengan
router-router lainnya.
Routing statis akan berfungsi dengan baik bila tabel routing
pada setiap jaringan didalam internetwork sudah dikonfigurasi secara manual
oleh administrator jaringan. Setiap host pada pada jaringan harus dikonfigurasi
untuk mengarah kepada routing default atau default gateway agar sesuai dengan
alamat IP dari interface pada router lokal, router tersebut akan memeriksa
tabel routing dan menentukan route yang mana yang akan digunakan untuk
meneruskan paket.
Berikut simulasi routing statis dengan paket tracer 5.3:
klik disini! routing statis.Referensi:
http://purbayana.com/routing-statis/
0 komentar:
Posting Komentar